Sabtu, 10 November 2012

PERSALINAN DENGAN ATONIA UTERI

PERSALINAN DENGAN ATONIA UTERI

Oleh : NIA DWI YULIATI

Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Perdarahan oleh karena atonia uteri dapat dicegah karena : melakukan secara rutin manajemen aktif kala III pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insidena perdarahan pascapersalinan akibat atonia uteri. Pemberian misoprostol peroral 2-3 tablet (400-600 µg) segera setelah bayi lahir.
Faktor predisposisinya adalah : regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramniopn, atau anak yang terlalu besar. Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep. Kehamilan grande-multipara. Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun. Mioma uteri yang menggangu kontraksi rahim. Infeksi intrauterine. Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya.

Jumat, 09 November 2012

TEHNIK PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG



PERSALINAN BAHU DAN LENGAN
(Part 3/2)
oleh : Suchi Avnalurini Shariff
 
1.      Persalinan bahu dengan cara KLASIK
Disebut pula sebagai tehnik DEVENTER. Melahirkan lengan belakang dahulu dan kemudian melahirkan lengan depan dibawah simfisis. Ini dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.
Prinsip :
Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan panggul sebelah belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang panggul sebelah depan) dan kemudian melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis.

Tehnik :
Gambar 7 : Melahirkan lengan belakang pada tehnik melahirkan bahu cara KLASIK

Gambar 8 : Melahirkan lengan depan pada tehnik melahirkan bahu cara KLASIK

Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari tangan kanan penolong berada diantara kedua pergelangan kaki anak , kemudian di elevasi sejauh mungkin dengan gerakan mendekatkan perut anak pada perut ibu. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir, jari tengan dan telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu sampai menemukan fosa cubiti dan kemudian dengan gerakan “mengusap muka janin , lengan posterior bawah bagian anak dilahirkan.
Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan kaki janin diubah. Dengan tangan kanan penolong, pergelangan kaki janin dipegang dan sambil dilakukan traksi curam bawah melakukan gerakan seolah “mendekatkan punggung janin pada punggung ibu” dan kemudian lengan depan dilahirkan dengan cara yang sama.
Bila dengan cara tersebut diatas lengan depan sulit untuk dilahirkan, maka lengan tersebut diubah menjadi lengan belakang dengan cara : Gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dicekap dengan kedua tangan penolong sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong terletak dipunggung anak dan sejajar dengan sumbu badan janin sedangkan jari-jari lain didepan dada kemudian dilakukan pemutaran tubuh anak kearah perut dan dada anak sehingga lengan depan menjadi terletak dibelakang dan dilahirkan dengan cara yang sudah dijelaskan seperti diatas.
Keuntungan    : Umumnya selalu dapat dikerjakan pada persalinan bahu
Kerugian         : Masuknya tangan kedalam jalan lahir meningkatkan resiko infeksi

Selasa, 06 November 2012

PERSALINAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM


Oleh NIA DWI YULIATI

Perdarahan adalah kehilangan darah secara abnormal, rata-rata kehilangan darah selama pelahiran pervaginam yang ditolong dokter obstetrik tanpa komplikasi lebih dari 500 ml ; kehilangan darah rata-rata selama seksio sesaria sekitar 1000 ml (Varney, 2008). Perdarahan postpartum yang terdahulu merupakan kehilangan 500 ml darah atau lebih setelah kelahiran pervaginam, adalah tipe kehilangan darah berlebihan yang paling umum dan paling serius di bidang obstetri. Definisi perdarahan postpartum yang lebih bermakna adalah kehilangan berat badan 1 % atau lebih karena 1 ml darah beratnya 1 gram (Bobak, 2005)
Menurut Manuaba (2008) waktu terjadinya perdarahan postpartum dibagi menjadi dua macam yaitu : Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebabnya adalah atonia uteri, retensio plasenta, plasenta rest,  trauma persalinan (rupture uteri dan hematoma), gangguan pembekuan darah. Dan perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi antara 24 jam dan 6 minggu setelah anak lahir. Penyebabnya adalah plasenta rest dan tertinggalnya selaput ketuban, trauma persalinan (bekas seksio sesarea pembuluh darahnya terbuka), infeksi yang menimbulkan subinvolusi implantasi plasenta.

Senin, 05 November 2012

PERSALINAN DENGAN KPD


Oleh Tifani Wida .S.

A.    Pengertian
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu yaitu pada usia kehamilan <37 minggu,Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2002)

B.     Etiologi
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :