Kelahiran
prematur atau sebelum waktunya bisa menimbulkan beberapa
risiko baik bagi bayi maupun ibunya. Meski begitu kondisi ini bisa dicegah
dengan melakukan beberapa hal. Kelahiran prematur tidak bisa dianggap enteng
karena dapat memicu masalah kesehatan seperti keterlambatan perkembangan,
penyakit paru-paru kronis serta cerebral palsy. Serta dapat mempengaruhi
emosional dan finansial dari keluarga.
"Kami tidak memahami mekanisme kelahiran prematur yang cukup aman,
sehingga dibutuhkan cara yang efektif untuk mencegah hal tersebut," ujar
Ronald Gibbs, MD, ketua departemen obestetri dan ginekologi dari University of
Colorado Health Sciences Center di Denver, seperti dikutip dari Parenting.com. Berikut
ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan untuk membantu
mencegah kelahiran prematur yaitu:
1.
Mendapatkan perawatan sejak awal
kehamilan
Mengunjungi
dokter sejak diketahui hamil atau saat mencoba untuk hamil bisa bantu kurangi
risiko kelahiran prematur. Biasanya
dokter akan menyarankan pola makan yang benar seperti asam folat dan vitamin B,
berat badan yang tepat, pemberian suplemen atau vitamin jika diperlukan serta
pemeriksaan terhadap risiko infeksi yang membahayakan kehamilan.
2.
Mengetahui risiko diri sendiri
Ketahui
faktor risiko yang dimiliki seperti apakah merokok, memiliki tekanan darah
tinggi, diabetes, usia saat hamil, pernah memiliki komplikasi kehamilan
sebelumnya atau tidak, berat badan yang dimiliki serta faktor genetik lainnya.
Konsultasikan dengan dokter untuk meminimalkan risiko yang ada.
3.
Melakukan pemeriksaan terhadap infeksi
saluran kemih
Studi
menunjukkan infeksi pada rahim bisa dimulai dari saluran kemih dan menyebabkan kelahiran prematur. Seperti infeksi
bakteri di vagina membuat tubuh melepaskan zat kimia pelawan infeksi (sitokin)
yang menyebabkan peradangan yang nantinya memicu pelepasan prostaglandin (zat
kimia yang memicu kontraksi dan pelebaran leher rahim).
4.
Mengunjungi dokter gigi secara teratur
Pemeriksaan
ke dokter gigi bisa membantu cegah kelahiran
prematur. Hal ini karena perubahan hormon selama kehamilan membuat
perempuan lebih renan terhadap radang gusi (bengkak, gusi merah dan penyakit
gusi). Kondisi ini memicu penyebaran infeksi lebih lanjut yang mempengaruhi
kehamilan.
5.
Perhatikan berat badan
Memiliki
kenaikan berat badan yang berlebih ketika hamil memberikan peluang lebih besar
terhadap komplikasi seperti diabetes gestational dan preeklampsia yang
meningkatkan risiko persalinan prematur.
6.
Memiliki pola makan yang benar dan
olahraga
Mengonsumsi
makanan bergizi selama kehamilan seperti gandum, sumber protein sehat, susu,
buah dan sayur membantu perkembangan janin sehat. Konsumsi kadar asam lemak
omega 3 yang lebih tinggi menurunkan risiko kelahiran prematur. Sedangkan olahraga bantu cegah diabetes
gestational dan preeklampsia.
7.
Mencegah stres dan depresi
Perempuan hamil
yang mengalami depresi atau cemas memiliki peningkatan 2 kali lipat terhadap kelahiran prematur. Untuk itu cegah
stres dan depresi dengan melakukan hal-hal yang disukai serta berlatih yoga
atau meditasi untuk membantu merilekskan tubuh.