SEKSIO SESARIA
NI
LUH JULIANI
SC
(Seksio Sesaria) merupakan tindakan yang paling konservatif dalam kebidanan.
Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar seksio sesaria adalah
persalinan lama sampai persalinan lambat, rupture uteri iminen, gawat janin,
janin besar melebihi 4000 gram, dan perdarahan antepartum. Dengan indikasi klasik didapatkan masih
tingginya morbiditas dan mortalitas sehingga terjadi perubahan sikap yang lebih
liberal terhadap pelaksanaan SC. Oleh karena itu, sejak tahun 1960 terdapat
perubahan sikap klinis obstrikus dan perinatologi untuk melaksanakan tindakan
SC lebih liberal sehingga menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
janinnya. (Manuaba, 2002) Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding depan perut atau vagina, atau suatu
histerotomy untuk melahirkan janin dari dalam rahim (mochtar,1998). Dikatakan
juga seksio sesarea adalah memindahkan fetus dari uterus melalui insisi yang
dibuat dalam dinding abdomen dan uterus (Long,1996).
Indikasi
Menurut Kasdu (2003) indikasi seksio sesarea di bagi menjadi dua faktor yaitu Faktor Bayi, Bayi terlalu besar, kelainan letak bayi, ancaman gawat janin (Fetal Distres), gangguan pada janin melalui tali pusat, gangguan pada bayi juga diketahui adanya mekonium dalam air ketuban, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat, multiple pregnancy. Faktor Ibu meliputi usia, eklamsia, Tulang Panggul, Persalinan sebelumnya dengan operasi, faktor hambatan jalan lahir, ketuban pecah dini.
Menurut Kasdu (2003) indikasi seksio sesarea di bagi menjadi dua faktor yaitu Faktor Bayi, Bayi terlalu besar, kelainan letak bayi, ancaman gawat janin (Fetal Distres), gangguan pada janin melalui tali pusat, gangguan pada bayi juga diketahui adanya mekonium dalam air ketuban, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat, multiple pregnancy. Faktor Ibu meliputi usia, eklamsia, Tulang Panggul, Persalinan sebelumnya dengan operasi, faktor hambatan jalan lahir, ketuban pecah dini.
Jenis-jenis
Menurut Mochtar (1998), arah sayatan operasi seksio sesarea dibagi : Seksio sesarea klasik (Corporal) Seksio sesarea dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira – kira 10 centimeter. Jenis ini mempunyai kelebihan: Mengeluarkan janin lebih cepat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik Sayatan bisa di perpanjang proksimal atau distal. Sedang kekurangannya adalah : Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal, untuk persalinan selanjutnya sering terjadi rupture uteri spontan. Seksio sesarea ismika (Profunda) Seksio sesarea dilakukan dengan membuat syatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim (Low Servic Transversal) kira – kira 10 centimeter.
Dengan kelebihan : penjahitan luka lebih mudah, perdarahan berkurang dibandingkan cara klasik, kemungkinan rupture uteri spontan kecil. Sedangkan kekurangannya : Luka dapat melebar kekiri, kekanan sehingga menyebabkan arteri uterine putus sehingga mengakibatkan perdarahan lebih banyak Komplikasi seksio sesarea. Menurut Mochtar (1998). Yaitu meliputi Infeksi peurperal (nifas) Kenaikan suhu beberapa hari merupakan infeksi ringan, kenaikan suhu yang disertai dehidrasi serta perut kembung termasuk infeksi sedang. Sedangkan peritonitis, sepsis serta ileus paralitik merupakan infeksi berat, perdarahan dapat disebabkan karena pembuluh darah banyak yang terputus atau dapat juga karena atonia uteri, luka kandung kemih, emboli paru dan terluka kandung kemih bila repertonial terlalu tinggi, kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang.
Menurut Mochtar (1998), arah sayatan operasi seksio sesarea dibagi : Seksio sesarea klasik (Corporal) Seksio sesarea dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira – kira 10 centimeter. Jenis ini mempunyai kelebihan: Mengeluarkan janin lebih cepat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik Sayatan bisa di perpanjang proksimal atau distal. Sedang kekurangannya adalah : Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal, untuk persalinan selanjutnya sering terjadi rupture uteri spontan. Seksio sesarea ismika (Profunda) Seksio sesarea dilakukan dengan membuat syatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim (Low Servic Transversal) kira – kira 10 centimeter.
Dengan kelebihan : penjahitan luka lebih mudah, perdarahan berkurang dibandingkan cara klasik, kemungkinan rupture uteri spontan kecil. Sedangkan kekurangannya : Luka dapat melebar kekiri, kekanan sehingga menyebabkan arteri uterine putus sehingga mengakibatkan perdarahan lebih banyak Komplikasi seksio sesarea. Menurut Mochtar (1998). Yaitu meliputi Infeksi peurperal (nifas) Kenaikan suhu beberapa hari merupakan infeksi ringan, kenaikan suhu yang disertai dehidrasi serta perut kembung termasuk infeksi sedang. Sedangkan peritonitis, sepsis serta ileus paralitik merupakan infeksi berat, perdarahan dapat disebabkan karena pembuluh darah banyak yang terputus atau dapat juga karena atonia uteri, luka kandung kemih, emboli paru dan terluka kandung kemih bila repertonial terlalu tinggi, kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar