Oleh Nia Dwi Yuliati
POSISI
PASIEN
Posisi
harus dirasakan nyama bagi pasien. Dia harus berada pada posisi yang senyaman
mungkin meskipun untuk itu dia harus dibantu. Hindari posisi lithotomi oleh
karena terjadi kenaikan mendadak aliran darah balik vena ke jantung kanan bila
kaki ditinggikan diatas level atrium
ANALGESIK
ANALGESIK
Analgesik
yang baik sangay dibutuhkan untuk mencegah terjadinya takikardia yang terkait
dengan nyeri persalinan.
Pilihan utama adalah epidural anaesthesia yang dapat menghidari terjadinya hipotensi
Bila tidak dapat diberikan anelsia epidural, dapat diberi morphin intra muskular.
ANTIBIOTIKA
Pilihan utama adalah epidural anaesthesia yang dapat menghidari terjadinya hipotensi
Bila tidak dapat diberikan anelsia epidural, dapat diberi morphin intra muskular.
ANTIBIOTIKA
Berikan
antibiotika profilaksis untuk mencegah endokarditis bakterial pada pasien
dengan kelainan struktur jantung.
Disarankan untuk memberikan Ampicilline dan Gentamycin
Disarankan untuk memberikan Ampicilline dan Gentamycin
KALA
II
Persalinan
spontan per vaginam hanya boleh bila kala II berlangsung normal dan cepat.
Episiortomi dilakukan hanya bila persalinan kepala terhalang dengan perineum
yang kaku. Pasien tidak boleh meneran terlampau hebat dan bila perlu
dapat dilakukan persalinan berbantu dengan ekstraksi cunam atau ektraksi vakum.
PERSALINAN KALA III
PERSALINAN KALA III
Tidak
perlu dilakukan secara tergesa gesa. Beri waktu yang cukup agar terjadi
penyesuaian sirkulasi saat darah uterus masuk ke sirkulasi manakala uterus
megadakan kontraksi. Resiko terjadinya perdarahan pasca salin akibat atonia
uteri harus memperhatikan resiko takikardia dan hipotensi akibat penggunaan
oksitosin.
EDEMA PARU AKUT
EDEMA PARU AKUT
Pasien
dengan cepat mengalamiu sesak nafas dan mulut berbusa atau hemoptisis. Pasien
harus segera dalam posisi tegak dan tunghkai dibiarkan bergantung [ada tepi
tempat tidur. Berikan oksigen dengan sungkup.
Beri Morphin 5 – 15 mg intramuskular dan furosemid (20 – 40 mg) intravena. Aliran darah balik vena (venous return) dibatasi dengan memasang torniket di arteri femoralis.
Konsultasi pada kardiologis harus segera dilakukan pada kesempatan paling pertama.
MASA NIFAS
Beri Morphin 5 – 15 mg intramuskular dan furosemid (20 – 40 mg) intravena. Aliran darah balik vena (venous return) dibatasi dengan memasang torniket di arteri femoralis.
Konsultasi pada kardiologis harus segera dilakukan pada kesempatan paling pertama.
MASA NIFAS
Disarankan
untuk melakukan ambulasi dini. Perhatikan adanya tanda tanda infeksi. Bila
menderita demam, lakukan biakan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar